Selasa, 08 Oktober 2019

laporan KHP


PROTEIN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA HASIL PERTANIAN










Disusun Oleh :
KASTORIUS BAGO
18/20005/THP-STIPP-A




SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah salah satu bio makromolekul yang penting peranannya dalam makhluk hidup.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar asam amino. Asam amino yang menyusun protein ada 20 macam. Protein terdapat dalam sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat rendah maupun organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang kompleks di dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan (imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakan tubuh, dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan.
B.     Tujuan                                                                                   
Tujuan dari praktikum kali ini yang berjudul protein adalah
1.      Untuk mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein.
2.      Untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi larutan dangan peningkatan ph protein
C.          Manfaat
Manfaat dari praktium kali ini adalah
1.      Dapat mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein
3.      Dapat mempelajari pengaruh tingkat konsentrasi larutan dangan peningkatan ph protein.

2.       
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.       Protein
Protein adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel makhluk hidup dan virus. Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin). Protein juga berguna sebagai sumber energi tubuh. Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa, selain polisakarida , lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama semua makhluk hidup. Pada manusia protein menyumbang dari 20% berat total tubuh. Protein ibaratnya seperti sebuah mesin, mesin yang menjaga dan menjalankan fungsi tubuh semua makhluk hidup, Tubuh manusia terdiri dari sekitar 100 trilyun sel masing-masing sel memiliki fungsi yang spesifik. Setiap sel memiliki ribuan protein berbeda, yang bersama-sama membuat sel melakukan tugasnya (Iqfadhilah, 2014).
B.       Asam Asetat
Asam asetata adalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi. asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam asetat juga digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin asetat, maupun berbagai macam serat dan kain
dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Dirumah tangga asam asetat encer juga digunakan sebagai pelunak air. Kondisi asam akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi (dapat dikatakan bisa juga di gunakan sebagai bahan pengawet), dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6/5 juta ton. Cuka di dalam industri makanan biasanya campuran dengan konsentrasi asam asetat sekitar 5 persen (Arif Rachman, 2015).
C.      Isoelektrik
Titik Isoelektrik adalah suatu nilai pH dimana protein memiliki jumlah muatan negatif yang sama dengan jumlah muatan positifnya, atau dengan kata lain protein bermuatan netral atau tidak bermuatan. Pada nilai pH yang lebih rendah dari titik isoelektriknya, protein memiliki muatan positif, dan pada nilai pH yang lebih besar dari titik isoelektriknya, protein akan bermuatan negatif. Muatan suatu protein tergantung dari nilai pH dari media tempatnya berada. Pada titik isoelektriknya, suatu protein memperlihatkan nilai repulsi elektrostatik (gaya tolak-menolak) yang paling kecil, karena itu protein akan memiliki kelarutan yang paling rendah dan akhirnya akan mudah mengendap. Karakteristik tersebut sangat berguna dalam proses kristalisasi protein. Ketika pH larutan mencapai titik isoelektrik tertentu, maka suatu protein akan mengendap dan terpisah dari protein lainnya yang memiliki titik isoelektrik yang berbeda. Prinsip itulah yang digunakan dalam memisahkan satu protein dari protein lainnya. Perbedaan titik isoelektrik pada protein didasarkan atas perbedaan asam-amino penyusunnya. Setiap asam amino memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Asam-asam amino ada yang bermuatan positif, negative, ataupun netral, ketika beberapa asam amino bergabung membentuk protein maka setiap muatan asam amino akan berkontribusi pada muatan total protein yang disusunnya (Anonim, 2018).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.   Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada Selasa, 03 September 2019 di Pilot Plant Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
B.    Alat dan Bahan
Pada praktikum ini ada beberapa alat yang dipakai yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, ball pipet, dan pipet ukur. Bahan yang dipakai yaitu Na asetat 0,1 N, air suling, NaOH 1 N, Asam asetat 0,01 N, Asam asetat 1 N.
C.   Metode Praktikum
1.   Teoritis
a.     Melarutkan kasein kedalam Na-asetat 0,1 N.
b.     Memasukkan ke dalam labu takar 50 ml sejumlah 0,25 g kasein murni.
c.     Menambahkan 20 ml air suling dan 5 ml NaOH 1 N.
d.    Menambahkan 5 ml 1 N asam asetat kemudian encerkan dengan air suling sampai 50 ml kemudian gojog hingga homogen.
e.     Mempersiapkan 9 tabung reaksi, isi sesuai takaran pada table.
f.      Menambahkan 1 ml kasein na asetat kedalam setiap tabung.
g.     Menggojog hingga homogen kemudian catat bila terjadi kekeruhan, diamkan selama 10 menit kemudian catat kembali.











2.    Skematis



















Gambar 1. Diagram Alir Titik Isoelektrik dan Kelarutan Protein










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan praktikum kali ini yang berjudul protein dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Protein
Kekeruhan/prespitasi
Tabung No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Setelah Pencampuran
Setelah 10 menit
Setelah 20 menit
pH (diperhitungkan)
5,9
5,6
5,3
5,0
4,7
4,4
4,3
3,8
3,5
Keterangan :     0 = Tanda tidak ada kekeruhan
                     * = Tanda derajat presipitasi
                                 + = Tanda derajat kekeruhan

















B.       Pembahasan
Praktikum kimia hasil pertanian pada acara ini mempelajari tentang protein. Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini untuk mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein. Pada praktikum kali ini mengunakan alat tabung reaksi, rak tabung reaksi ball pipet dan pipet ukur dan bahan yang dipakai adalah larutan kasein murni, air aquades, NaOH 1 N, dan Na asetat 0,01 N. Protein merupakan senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel makhluk hidup dan virus.
Asam asetata adalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi. Dalam bentuk murni asam asetat di kenal sebagai asam asetat glasial karena berubah menjadi kristal jika dalam suhu dingin. Asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam asetat juga digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin asetat, maupun berbagai macam serat dan kain dalam industri makanan.
Hasil pengamatan yang didapat setelah melakukan pencampuran tabung  1 sampai dengan 9  tidak ada kekeruhan. Pada  10 menit  tabung 1 dan 2 tidak terdapat kekeruhan, kemudian tabung 3 adanya   derajat prespitasi, tabung 4 dan 5 tidak ada kekeruhan, tabung 6 adanya derajat prespitasi, tabung 7 dan 8 terdapat derajat kekeruhan, tabung 9 adanya derajat prespitasi. Pada 20 menit pengamatan tabung 1 tidak terjadi kekeruhan, tabung 2 terdapat derajat prespitasi, tabung 3 adanya derajat kekeruhan,  tabung 4 dan 5 adanya derajat prespitasi, tabung 6, 7, 8, dan 9 terdapat derajat kekeruhan. Pada pH masing masing tabung, tabung 1 pH nya 5,9, tabung 2 pHnya 5,6, tabung 3 pHnya 5,3, tabung 4  pHnya 5,0, tabung 5  pHnya 4,7, tabung 6  pHnya 4,4, tabung 7 mendapatkan pH 4,3, tabung 8 mendapatkan pH 3,8, dan pada tabung 9 mendapatkan pH 3,5. Semakin tinggi konsentrasi asam asetatnya semakin keruh.
Titik Isoelektrik adalah suatu nilai pH dimana protein memiliki jumlah muatan negatif yang sama dengan jumlah muatan positifnya, atau dengan kata lain protein bermuatan netral atau tidak bermuatan. Pada nilai pH yang lebih rendah dari titik isoelektriknya, protein memiliki muatan positif, dan pada nilai pH yang lebih besar dari titik isoelektriknya, protein akan bermuatan negatif. Muatan suatu protein tergantung dari nilai pH dari media tempatnya berada. Pada titik isoelektriknya, suatu protein memperlihatkan nilai repulsi elektrostatik (gaya tolak-menolak) yang paling kecil, karena itu protein akan memiliki kelarutan yang paling rendah dan akhirnya akan mudah mengendap. Karakteristik tersebut sangat berguna dalam proses kristalisasi protein. Ketika pH larutan mencapai titik isoelektrik tertentu, maka suatu protein akan mengendap dan terpisah dari protein lainnya yang memiliki titik isoelektrik yang berbeda.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
Dari praktikum  kali ini yang berjudul protein  dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1.     Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini untuk mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein.
2.     Titik Isoelektrik adalah suatu nilai pH dimana protein memiliki jumlah muatan negatif yang sama dengan jumlah muatan positifnya, atau dengan kata lain protein bermuatan netral atau tidak bermuatan.
3.     Hasil pengamatan yang didapat setelah melakukan pencampuran tabung  1 sampai dengan 9  tidak ada kekeruhan. Pada  10 menit  tabung 1 dan 2 tidak terdapat kekeruhan, kemudian tabung 3 adanya   derajat prespitasi, tabung 4 dan 5 tidak ada kekeruhan, tabung 6 adanya derajat prespitasi, tabung 7 dan 8 terdapat derajat kekeruhan, tabung 9 adanya derajat prespitasi. Pada 20 menit pengamatan tabung 1 tidak terjadi kekeruhan, tabung 2 terdapat derajat prespitasi, tabung 3 adanya derajat kekeruhan,  tabung 4 dan 5 adanya derajat prespitasi, tabung 6, 7, 8, dan 9 terdapat derajat kekeruhan.
4.     Pada pH masing-masing tabung, tabung 1 pH nya 5,9, tabung 2 pHnya 5,6, tabung 3 pHnya 5,3, tabung 4  pHnya 5,0, pada tabung 5  pHnya 4,7, tabung 6 pHnya 4,4, pada tabung 7 mendapatkan pH 4,3, tabung 8 mendapatkan pH 3,8, dan pada tabung 9 mendapatkan pH 3,5. Semakin tinggi konsentrasi asam asetatnya semakin keruh.
5.     Asam asetata dalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi.
B.       Saran
Praktikum kali ini agar alat praktikum diremajakan supaya dalam melakukan percobaan dapat berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Apa Itu Titik Isoelektrik. http://informasitips.com/apa-itu-titik-isoelektrik.html. Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.
Iqfadhilah. 2014. Pengertian Protein, Fungsi, Sumber Protein dan Penyakit Yang Berhubungan. http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.
Rachman, Arif. 2015. Asam Asetat. http:// resepkimiaindustri. blogspot. com/2015/04/asam-asetat-ch3cooh-atau-asam-cuka.html. Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.











      
   Yogyakarta,  02 Oktober 2019
            Mengetahui,
    Co. Ass                                                                             Praktikan





(Agnes Madeline Gethly Sirait)                                                 (Kastorius Bago)