PROTEIN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA
HASIL PERTANIAN
Disusun
Oleh :
KASTORIUS BAGO
18/20005/THP-STIPP-A
SARJANA
TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks
interseluler dan sebagainya protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak
dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel
dan jaringan tubuh. Protein adalah salah satu bio makromolekul yang penting
peranannya dalam makhluk hidup.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan
dasar asam amino. Asam amino yang menyusun protein ada 20 macam. Protein
terdapat dalam sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat
rendah maupun organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang
kompleks di dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator,
sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung secara
mekanis sistem kekebalan (imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakan tubuh, dan
mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan.
B.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum kali ini yang
berjudul protein adalah
1. Untuk mengetahui titik isoelektrik
dan kelarutan protein.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat
konsentrasi larutan dangan peningkatan ph protein
C.
Manfaat
Manfaat dari
praktium kali ini adalah
1. Dapat mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein
3. Dapat mempelajari pengaruh
tingkat konsentrasi larutan dangan peningkatan ph protein.
2.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Protein
Protein
adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi
sel-sel makhluk hidup dan virus. Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter
dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin). Protein juga berguna sebagai
sumber energi tubuh. Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa, selain
polisakarida , lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama semua
makhluk hidup. Pada manusia protein menyumbang dari 20% berat total tubuh.
Protein ibaratnya seperti sebuah mesin, mesin yang menjaga dan menjalankan
fungsi tubuh semua makhluk hidup, Tubuh manusia terdiri dari sekitar 100
trilyun sel masing-masing sel memiliki fungsi yang spesifik. Setiap sel
memiliki ribuan protein berbeda, yang bersama-sama membuat sel melakukan
tugasnya (Iqfadhilah, 2014).
B.
Asam Asetat
Asam
asetata adalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai
konsentrasi. asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa
asam dan aroma pada makanan. Asam asetat juga digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin
asetat, maupun berbagai macam serat dan kain
dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Dirumah tangga asam asetat encer juga digunakan sebagai pelunak air. Kondisi asam akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi (dapat dikatakan bisa juga di gunakan sebagai bahan pengawet), dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6/5 juta ton. Cuka di dalam industri makanan biasanya campuran dengan konsentrasi asam asetat sekitar 5 persen (Arif Rachman, 2015).
dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Dirumah tangga asam asetat encer juga digunakan sebagai pelunak air. Kondisi asam akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi (dapat dikatakan bisa juga di gunakan sebagai bahan pengawet), dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6/5 juta ton. Cuka di dalam industri makanan biasanya campuran dengan konsentrasi asam asetat sekitar 5 persen (Arif Rachman, 2015).
C. Isoelektrik
Titik
Isoelektrik adalah suatu nilai pH dimana protein memiliki jumlah muatan negatif
yang sama dengan jumlah muatan positifnya, atau dengan kata lain protein
bermuatan netral atau tidak bermuatan. Pada nilai pH yang lebih rendah dari
titik isoelektriknya, protein memiliki muatan positif, dan pada nilai pH yang
lebih besar dari titik isoelektriknya, protein akan bermuatan negatif. Muatan
suatu protein tergantung dari nilai pH dari media tempatnya berada. Pada titik
isoelektriknya, suatu protein memperlihatkan nilai repulsi elektrostatik (gaya
tolak-menolak) yang paling kecil, karena itu protein akan memiliki kelarutan
yang paling rendah dan akhirnya akan mudah mengendap. Karakteristik tersebut
sangat berguna dalam proses kristalisasi protein. Ketika pH larutan mencapai
titik isoelektrik tertentu, maka suatu protein akan mengendap dan terpisah dari
protein lainnya yang memiliki titik isoelektrik yang berbeda. Prinsip itulah
yang digunakan dalam memisahkan satu protein dari protein lainnya. Perbedaan
titik isoelektrik pada protein didasarkan atas perbedaan asam-amino
penyusunnya. Setiap asam amino memiliki karakteristik tersendiri yang
membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Asam-asam amino ada yang
bermuatan positif, negative, ataupun netral, ketika beberapa asam amino
bergabung membentuk protein maka setiap muatan asam amino akan berkontribusi pada
muatan total protein yang disusunnya (Anonim, 2018).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Tempat
dan Waktu Praktikum
Praktikum
dilaksanakan pada Selasa, 03 September 2019 di Pilot Plant Institut Pertanian
Stiper Yogyakarta.
B. Alat
dan Bahan
Pada praktikum ini ada
beberapa alat yang dipakai yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, ball pipet, dan pipet
ukur.
Bahan yang dipakai yaitu Na asetat 0,1 N, air suling, NaOH 1 N, Asam asetat
0,01 N, Asam asetat 1 N.
C. Metode Praktikum
1. Teoritis
a.
Melarutkan
kasein kedalam Na-asetat 0,1 N.
b.
Memasukkan ke
dalam labu takar 50 ml sejumlah 0,25 g kasein murni.
c.
Menambahkan 20
ml air suling dan 5 ml NaOH 1 N.
d.
Menambahkan 5 ml
1 N asam asetat kemudian encerkan dengan air suling sampai 50 ml kemudian gojog
hingga homogen.
e.
Mempersiapkan 9
tabung reaksi, isi sesuai takaran pada table.
f.
Menambahkan 1 ml
kasein na asetat kedalam setiap tabung.
g.
Menggojog hingga
homogen kemudian catat bila terjadi kekeruhan, diamkan selama 10 menit kemudian
catat kembali.
2.
Skematis
Gambar 1. Diagram Alir Titik Isoelektrik dan Kelarutan Protein
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan praktikum kali ini yang berjudul protein
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
1. Hasil Pengamatan Protein
Kekeruhan/prespitasi
|
Tabung No.
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
Setelah
Pencampuran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Setelah
10 menit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Setelah
20 menit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
pH
(diperhitungkan)
|
5,9
|
5,6
|
5,3
|
5,0
|
4,7
|
4,4
|
4,3
|
3,8
|
3,5
|
Keterangan
: 0 = Tanda
tidak ada kekeruhan
* = Tanda derajat presipitasi
+ = Tanda derajat kekeruhan
B. Pembahasan
Praktikum
kimia hasil pertanian pada acara ini mempelajari tentang protein. Tujuan dari
pelaksanaan praktikum ini untuk mengetahui
titik isoelektrik dan kelarutan protein. Pada praktikum
kali ini mengunakan alat tabung reaksi, rak tabung reaksi ball pipet dan pipet ukur dan bahan yang
dipakai adalah larutan kasein
murni, air aquades, NaOH 1 N, dan Na asetat 0,01 N. Protein merupakan senyawa
organik komplek berbobot molekul besar yang terdiri dari asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel
makhluk hidup dan virus.
Asam asetata adalah senyawa kimia asam organik yang
dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi. Dalam bentuk murni asam asetat di
kenal sebagai asam asetat glasial karena berubah menjadi kristal jika dalam
suhu dingin. Asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa
asam dan aroma pada makanan. Asam asetat juga digunakan dalam produksi
polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain dalam industri makanan.
Hasil
pengamatan yang didapat setelah melakukan pencampuran tabung 1 sampai dengan 9 tidak ada kekeruhan. Pada 10 menit tabung 1 dan 2 tidak terdapat kekeruhan,
kemudian tabung 3 adanya derajat prespitasi, tabung 4 dan 5 tidak ada
kekeruhan, tabung 6 adanya derajat prespitasi, tabung 7 dan 8 terdapat derajat
kekeruhan, tabung 9 adanya derajat prespitasi. Pada 20 menit pengamatan tabung
1 tidak terjadi kekeruhan, tabung 2 terdapat derajat prespitasi, tabung 3
adanya derajat kekeruhan, tabung 4 dan 5
adanya derajat prespitasi, tabung 6, 7, 8, dan 9 terdapat derajat kekeruhan.
Pada pH masing masing tabung, tabung 1 pH nya 5,9, tabung 2 pHnya 5,6, tabung 3
pHnya 5,3, tabung 4 pHnya 5,0, tabung 5 pHnya 4,7, tabung 6 pHnya 4,4, tabung 7 mendapatkan pH 4,3, tabung
8 mendapatkan pH 3,8, dan pada tabung 9 mendapatkan pH 3,5. Semakin tinggi
konsentrasi asam asetatnya semakin keruh.
Titik
Isoelektrik adalah suatu nilai pH dimana protein memiliki jumlah muatan negatif
yang sama dengan jumlah muatan positifnya, atau dengan kata lain protein
bermuatan netral atau tidak bermuatan. Pada nilai pH yang lebih rendah dari titik
isoelektriknya, protein memiliki muatan positif, dan pada nilai pH yang lebih
besar dari titik isoelektriknya, protein akan bermuatan negatif. Muatan suatu
protein tergantung dari nilai pH dari media tempatnya berada. Pada titik
isoelektriknya, suatu protein memperlihatkan nilai repulsi elektrostatik (gaya
tolak-menolak) yang paling kecil, karena itu protein akan memiliki kelarutan
yang paling rendah dan akhirnya akan mudah mengendap. Karakteristik tersebut
sangat berguna dalam proses kristalisasi protein. Ketika pH larutan mencapai
titik isoelektrik tertentu, maka suatu protein akan mengendap dan terpisah dari
protein lainnya yang memiliki titik isoelektrik yang berbeda.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
praktikum kali ini yang berjudul protein dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1.
Tujuan
dari pelaksanaan praktikum ini untuk mengetahui titik isoelektrik dan kelarutan protein.
2.
Titik Isoelektrik adalah suatu nilai pH
dimana protein memiliki jumlah muatan negatif yang sama dengan jumlah muatan
positifnya, atau dengan kata lain protein bermuatan netral atau tidak
bermuatan.
3.
Hasil pengamatan yang didapat setelah
melakukan pencampuran tabung 1 sampai
dengan 9 tidak ada kekeruhan. Pada 10 menit
tabung 1 dan 2 tidak terdapat kekeruhan, kemudian tabung 3 adanya derajat prespitasi, tabung 4 dan 5 tidak ada
kekeruhan, tabung 6 adanya derajat prespitasi, tabung 7 dan 8 terdapat derajat
kekeruhan, tabung 9 adanya derajat prespitasi. Pada 20 menit pengamatan tabung
1 tidak terjadi kekeruhan, tabung 2 terdapat derajat prespitasi, tabung 3
adanya derajat kekeruhan, tabung 4 dan 5
adanya derajat prespitasi, tabung 6, 7, 8, dan 9 terdapat derajat kekeruhan.
4. Pada
pH masing-masing tabung, tabung 1 pH nya 5,9, tabung 2 pHnya 5,6, tabung 3
pHnya 5,3, tabung 4 pHnya 5,0, pada
tabung 5 pHnya 4,7, tabung 6 pHnya 4,4,
pada tabung 7 mendapatkan pH 4,3, tabung 8 mendapatkan pH 3,8, dan pada tabung
9 mendapatkan pH 3,5. Semakin tinggi konsentrasi asam asetatnya semakin keruh.
5. Asam
asetata dalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai
konsentrasi.
B. Saran
Praktikum kali ini agar alat praktikum diremajakan supaya
dalam melakukan percobaan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Apa Itu Titik Isoelektrik. http://informasitips.com/apa-itu-titik-isoelektrik.html. Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.
Iqfadhilah. 2014. Pengertian
Protein, Fungsi, Sumber Protein dan Penyakit Yang Berhubungan. http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html
Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.
Rachman, Arif. 2015. Asam
Asetat. http://
resepkimiaindustri. blogspot.
com/2015/04/asam-asetat-ch3cooh-atau-asam-cuka.html. Diakses pada tanggal 16 September 2019, pukul 23.03 WIB.
Yogyakarta, 02 Oktober 2019
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Agnes Madeline Gethly Sirait)
(Kastorius Bago)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar